DEWATA POST | Lumajang – Dua orang sopir truk di Lumajang, Jawa Timur terlibat adu bacok menggunakan celurit. Motifnya sederhana ingin merebutkan hati seorang janda berinisial S (42).
Kedua sopir itu, Solikin (40) dan Mahmud (30), mereka adalah pimpinan daerah operasional angkutan truk di wilayah setempat.
Perkelahian cukup serius, terjadi di siang hari dan menghebohkan warga. Sedikit tragis karena masing masing bersenjatakan celurit, bahkan nyaris menimbulkan korban luka berat.
Pertikaian kedua sopir itu akhirnya dapat diselesaikan oleh aparat Polres Lumajang, melalui penyelesaian mediasi luar pengadilan. Kedua pria itu pun memilih berdamai.
Kasus perkelahian adu bacok untuk rebutan hati janda S berakhir dengan kesadaran bahwa apa yang dilakukan justru merugikan diri sendiri. Karena janda S tak memilih satupun dari mereka.
Benar benar tak disangka, bukan hanya gagal mendapatkan cinta, mereka juga hampir kehilangan keselamatan dan nama baik, usai duel satu lawan satu di Desa Lempeni, Kecamatan Tempeh, Lumajang.
Kepolisian Lumajang, bahwa kedua pria tersebut menyadari kesalahan dan memilih untuk menyelesaikan masalah secara damai.
Dilansir dari @rembang.terkini bahwa kedua pria tersebut menyadari kesalahan dan memilih untuk menyelesaikan masalah perebutan janda ini secara damai dan tidak ada dendam yang berkelanjutan.
Polres Lumajang juga memutuskan untuk menghentikan perkara berdasarkan prinsip Restorative Justice, mengingat keduanya memiliki tanggung jawab untuk keluarga dan anak anak.
Selain sebagai pelaku, kedua pria itu juga sebenarnya korban dari situasi emosional. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa persoalan cinta seharusnya tidak diselesaikan dengan kekerasan. Terlebih jika cinta itu tidak dibalas, seperti yang terjadi dalam kasus ini.
Kejadian ini memberikan kita pelajaran penting bagi masyarakat, bahwa cinta bukanlah alasan untuk mengorbankan keselamatan dan akal sehat, bahkan ketika melibatkan janda yang menjadi rebutan dua pria dewasa.
(Rahardja)