Ket foto : Petugas dari Tim Inafis Polres Jembrana dan petugas medis dari Pukesmas Mendoyo melakukan pemeriksaan luar terhadap jasat korban
Jembrana, Dewata Post – Warga Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, auto geger dengan ditemukannya sosok mayat wanita tua tergeletak di lahan kosong. Peristiwa menggegerkan warga tersebut terjadi, pada Rabu (17/5), sekitar pukul 17.00 Wita. Belakangan diketahui wanita tua malang tersebut adalah Ni Ketut Mundi (70), warga setempat.
Korban ditemukan pertama kali oleh Jero Kembar (56), salah seorang warga setempat, sekitar pukul 17.00 Wita di lahan milik Gusti Putu Werta.
Saat itu, Jero Kembar bermaksud mengambil serabut kelapa di lahan milik Gusti Putu Werta yang berlokasi di sebelah barat rumahnya.
Saat itu dia melihat korban tergeletak di tanah dengan posisi tubuh miring. Posisi kepala di sebelah selatan menghadap ke timur. Saat ditemukan, korban sudah meninggal dan tubuhnya kaku.
Mengetahui hal tersebut, Jero Kembar kemudian memberitahukan hal tersebut kepada pihak keluarganya dan warga lainnya. Korban kemudian dievakuasi ke rumahnya yang berjarak sekitar 300 meter dari TKP oleh keluarganya.
Aparat Polsek Mendoyo dan petugas Inafis dari Polres Jembrana yang menerima laporan tersebut, sekitar pukul 20.00 Wita tiba di TKP untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan terhadap jasat korban.
Dari hasil pemeriksaan luar terhadap tubuh korban oleh tim medis dari Puskesmas Mendoyo, ditemukan luka memar bekas benturan benda tumpul pada pipi kanan korban.
Kapolsek Mendoyo Kompol I Putu Suarmadi dikonfirmasi di TKP mengatakan, dari keterangan pihak keluarga, korban merupakan wanita perawan tua yang tidak menikah selama hidup. Korban tinggal bersama keponakannya I Ketut Nirya.
Korban juga disebutkan pihak keluarga mengidap penyakit pulung (kolik) dan sering kambuh, juga mengalami bisu tuli.
Korban diperkirakan sehari sebelumnya datang ke TKP untuk membuat sapu lidi karena kondisi di TKP yang sejuk.
“Diperkirakan korban meninggal sehari sebelum ditemukan. Diduga saat membuat sapu lidi itu penyakit kolik korban kambuh dan terjatuh, kemudian terbentur batu besar yang ada di dekat korban sehingga mengalami memar pada pipi kanannya,” terang Kompol Suarmadi.
Pihak keluarga menurut Suarmadi membenarkan kalau korban sehari sebelum ditemukan tidak ada di rumah, namun pihak keluarga tidak melakukan pencarian karena korban diperkirakan pergi ke rumah keponakannya di barat sungai Yehembang.
“Dugaan sementara korban meninggal karena penyakitnya kumat. Pihak keluarga juga telah mengiklaskan kepergian korban dan menolak untuk dilakukan otopsi,” tutup Suarmadi.
(Red)