Tegal, Dewata Post – Pertujukan Wayang Orang Kontemporer Dalam Rangka sosialisasi Gempur Rokok Ilegal berlangsung meriah dengan lakon “Gatotkoco Mbedud” di lapangan Desa Babakan Kecamatan Kramat, kabupaten Tegal Sabtu (26/08) malam.
Pertunjukkan yang dibawakan dua dalang, yakni Ki Marjo Klengkam dan Ki Sri Widodo serta grup Dagelan Putra Punduh asal Desa Kepunduhan kecamatan Kramat Tegal menampilkan sajian pementasan yang berbeda dalam sosialisasi Gempur Rokok Ilegal, yakni kombinasi antara seni tradisional Wayang Orang Kontemporer dan Sinema film ini terlihat sangat memukau ratusan penonton hingga akhir pertunjukan.
Sosok Gatotkaca yang gagah perkasa diperankan dalam perilaku yang jenaka, seperti halnya punakawan. Sementara tokoh Bathara Narada dan Buta Cakil juga nampak menghiasi sepanjang pertunjukan untuk misi kampanye “Gempur Rokok Ilegal”.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tegal Nurhayati mengapresiasi pementasan wayang orang kontemporer ini sebagai sarana sosialisasi efektif dalam upaya mencegah beredarnya Rokok Ilegal.
Menurut mantan Kadinas Sosial dan Camat Talang kepada DewataPos bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk menekan peredaran rokok tak bercukai yang makin marak di masyarakat.
Nurhayati juga menjelaskan bahwa Rokok ilegal adalah rokok yang beredar di masyarakat tetapi tidak memenuhi kewajiban pajak sebagai barang kena cukai, sehingga dapat merugikan penerimaan negara dari cukai hasil tembakau.” Jelasnya.
Sementara Bupati Tegal dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Faqihurrakhim menerangkan bahwa tingkat konsumsi rokok masyarakat kita yang tinggi menjadi peluang pasar yang menggiurkan, termasuk mereka yang ingin meraup keuntungan lebih besar dibanding berbisnis rokok yang legal tanpa melalui prosedur yang benar.
Hal serupa diungkapkan Kasi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan BeaCukai Tegal Muhammad Aflah Heriyudi bahwa Untuk menekan kerugian negara yang lebih besar perlu digalakkan model sosialisasi untuk Gempur Rokok Ilegal seperti halnya pertunjukan pagelaran wayang rang kontemporer seperti ini yang dinilainya sangat menarik dan efektif.
(Herman Mo)
