DEWATA POST | Slawi – Ada yang menarik saat mengunjungi gelaran Slawi Ageng Expo dalam rangka Hari Jadi ke – 423 Kabupaten Tegal yang berlangsung di halaman pendopo pemkab Tegal yang akan berlangsung hingga hari Sabtu (25/05) malam.
Yang menarik adalah stand milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang terletak persis depan panggung utama Slawi Ageng Expo 2024. Hasil pantauan Dewata Post, di stand BPBD tersebut nampak memberikan Layanan Edukasi Siaga Bencana, yakni bentuk layanan yang memberikan informasi sedetail mungkin terkait proses terjadinya tragedi bencana dimulai sejak pra bencana hingga pasca bencana.
Penjelasan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal Elliya Hidayah melalui petugas Stand Wiwiet Rian Afiat memaparkan, informasi pra bencana yang dimaksud adalah rencana untuk penyelamatan diri apabila terjadi bencana, dengan melakukan latihan yang bermanfaat dalam mengantisipasi bahaya reruntuhan dalam musibah gempa bumi, yaitu dengan cara merunduk, berlindung untuk menjaga kepala misalnya dengan cara bersembunyi di bawah meja.
Dengan edukasi pra bencana diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif akibat bencana yang timbul di sekitar kita termasuk mengedukasi pada saat tanggAp darurat bencana yang meliputi pengkajian yang tepat terhadap lokasi,kerusakan dan sumber daya serta penyelamatan dan evakuasi masyarakat yang terdampak bencana.
Dengan adanya informasi dan edukasi tersebut diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi aktif bila suatu saat menghadapi bencana beneran sejak pra bencana, pada saat tanggAp darurat hingga pasca bencana. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat dengan cara pemenuhan kebutuhan vital sepeeti air bersih, makanan, pakaian dan kebutuhan papan serta perlindungan kelompok rentan.
Seorang pengunjung asal desa Dukuhwaru Sri Yuliati (34) merasa senang dengan manfaat yang diperoleh di stand BPBD mengenai informasi dan edukasi tentang kebencanaan di pameran tersebut.
“Apabila terjadi bencana sungguhan di lingkungannya minimal dirinya bisa mengambil peran dan dapat mencegah terjadinya resiko lebih parah dalam menghadapi bencana serta ikut membantu para korban pada saat tanggap darurat, ” ujarnya
( Herman Mo )
