DEWATA POST | Tegal – Peringatan Haul ke-92 mendiang Syekh Armia Bin Kyai Kurdi dihadiri ribuan pengunjung dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, Cirebon Surabaya dan luar negeri berlangsung khidmat di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Desa Cikura Bojong kabupaten Tegal berlangsung Jumat sore hingga Sabtu siang (2-3/07).
Acara rutin yang diselenggarakan tiap akhir bulan Muharram tersebut dihadiri para habaib dan ulama dari dalam dan luar negeri, termasuk mantan Capres Anies Rasyid Baswedan dan para ulama dari Yaman dimulai sejak Jumat ba’da Maghrib dengan Bacaan Rotib, dilanjutkan ba’da Isa dengan Khotmil Qur’an dan malamnya acara Rauhah.
Syekh Armia bin Kyai Kurdi, pendiri Ponpes Attauhidiyyah Cikura Bojong Kabupaten Tegal merupakan ulama besar di jamannya yang telah berjasa menjaga kedaulatan NKRI dan turut berjuang merebut kemerdekaan Republik Indonesia, bahkan mantan Presiden Abdurrahman Wahid ( Gusdur,red ) saat masih menjabat presiden sering berkunjung ke ponpes tersebut. Acara Sabtu pagi berlanjut dengan Pembacaan Dalail Khoirot, Pembacaan Maulid, Ziaroh Makam Syekh Armia dan diakhiri dengan Pengajian Umum.
Dalam sambutannya selaku Sohibul Bait, Kyai Akhsani adik dari beliau yang juga Pengasuh Ponpes GIren Talang Syekh Ahmad bin Said menekankan pentingnya tetap menjaga persatuan umat Islam ( Ukhuwah Islamiyyah) khususnya warga nahdliyin agar tetap memelihara suasana yang aman dan kondusif berkenaan dengan menyikapi pelaksanaan pilkada serentak 27 Nopember 2024.
Sementara’ Mantan Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan yang hadir pada perhelatan tersebut dalam sambutannya menghimbau kaum muslimin Indonesia untuk meningkatkan kualitas keimanan, bersatu padu untuk menjaga kedaulatan negara Republik Indonesia dari ancaman paham komunis dan Neo liberalis.
Dengan mengikuti acara peringatan wafatnya seorang ulama ( haul,red ) semacam ini sambung Anies, setidaknya akan mengingatkan bahwa kita semua juga akan mati dan berusaha untuk mengingat jasa para ulama dan kyai sekaligus mendoakan para mujahid pendahulu yang telah merebut kemerdekaan dan berjuang untuk bangsa dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI) yang kita cintai.
( Herman Mo )