Tegal, Dewata Post – Penerapan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun anggaran 2023 terlalu tinggi yang dibebankan kepada Dinas Perhubungan di sektor Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) sehingga diprediksi sulit untuk dicapai.
Hal tersebut mengingat target yang diberikan sebesar 1,5 M tidak sesuai dengan kajian teknis di lapangan, terkait jumlah kendaraan yang beroperasi yang kini makin berkurang.
Kepala Dinas Perhubungan kabupaten Tegal Muhammad Budi Eko Setyawan melalui Plt Kabid Pengujian Kendaraan Bermotor Singgih Wibowo mengungkapkan bahwa ada penambahan target yang dibebankan dari semula sebesar Rp 1,1 Miliar menjadi Rp1,5 Miliar untuk capaian PAD tahun 2023.
Kepada Dewata Post, Singgih mengatakan, ” Pencapaian Saat ini (oktober,red ) baru Rp 763.280.000 atau sekitar 47 persen.” Ujarnya saat ditemui di kantornya Rabu (18/10).
Menurut Singgih pihaknya memprediksi hingga akhir tahun 2023 target PAD Pengujian Kendaraan Bermotor hanya mampu merealisasikan di angka Rp 1 Miliar.
Banyak kendala yang menyebabkan sulitnya pencapain target, diantaranya tidak adanya pengawasan di jalan melalui kegiatan operasi uji laik jalan dan banyaknya pemilik kendaraan yang enggan malakukan uji kendaraan berkala.
Kami juga terbentur tidak memiliki PPNS untuk menggelar operasi di jalan. PPNS yang ada masa berlakunya sudah habis akibat aturan regulasi Dimensi dan ODOL, sambungnya.
Sementara pengamat transportasi yang juga Koordinator LSM Bakin Bambang Asmoyo, mencermati bahwa kondisi perekonomian yang sedang mengalami kesulitan saat ini, terkait target yang dibebankan kepada SKPD mestinya proporsional dan tidak memberatkan, disesuaikan dengan kemampuan dan kajian di lapangan.
“Jangan asal memberi taget tanpa mempertimbangkan aspek kesulitan dan kendala yang sedang dihadapi instansi terkait,”sambungnya.
(Herman Mo)
