DEWATA POST | Tegal – Warga di Perumahan Mejasem Barat (Mejabar) Kramat dihebohkan dengan temuan sejumlah granat diduga masih aktif jenis nanas dan peluru, Rabu (24/07).
Sejumlah Granat tersebut ditemukan oleh seorang warga bernama Safitri beralamat Jalan Semanggi 4 Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal.
Kades Mejasem Barat Yuswan Maulana, kepada awak media membenarkan adanya temuan tersebut, dirinya menjelaskan ada 12 granat jenis nanas dan 20 butir peluru kaliber 12 mm. Awalnya sempat terkejut menerima informasi penemuan yang disampaikan seorang warga bernama Safitri yang datang ke balai desa Mejasem Barat dan kemudian disarankan untuk melapor juga ke Kodim 0712 Tegal di kawasan Pagongan.
Granat dan peluru yang ditemukan di dalam lemari merupakan bahan peledak organik TNI AD peninggalan orang tuanya almarhum Peltu (Purn) Soewardi purnawirawan TNI AD dalam kondisi sudah berkarat.
Menurut keterangan Safitri ayahnya, Soewardi saat masih hidup memang pernah berpesan dan melarang anak-anaknya untuk tidak membuka Lemari di kamarnya. Setelah ayahnya meninggal tahun 2012, ibunya selalu mengunci kamar setiap kali keluar rumah. Istri Soewardi bernama Wustari Herningsih baru meninggal dunia setahun lalu.
Anak-anak almarhum Soewardi awalnya tak menaruh curiga apapun, Baru pada hari Rabu (23/07] siang, saat Safitri membersihkan kamar orang tuanya, terkejut bukan kepalang mendapati sejumlah granat dan peluru yang tersimpan dalam wadah bekas cat.
Menurut Kades Mejabar yang juga Ketua DPC Apdesi kabupaten Tegal itu pada awalnya Safitri melapor ke balai desa, dia menemukan granat dan peluru saat tak sengaja bersih-bersih kamar almarhum orang tuanya yang mantan tentara.
Sejumlah personel Kodim 0712, Koramil Kramat dan Polsek Kramat kemudian mendatangi rumah tinggal Safitri, untuk melakukan pengecekan, dan ternyata benar keberadaan bahak peledak aktif tersebut.
Menurut Irhas (57) mengutip keterangan personil Kodim bahwa granat tersebut jika sampai meledak bisa sampai radius 25 kilometer. Granat dan peluru dievakuasi oleh personel Benglap TNI AD selanjutnya dibawa ke markas untuk dimusnahkan.
(Herman Mo)