Jembrana, Dewata Post – Salah satu upaya mewujudkan misi pemerintah kabupaten Jembrana dalam pelestarian dan menjaga kesucian hutan dan pegunungan (wana kerthi), Bupati Jembrana I Nengah Tamba dukung pelestarian hutan yang dilakukan Kelompok Tani Hutan Pulukan.
Hal tersebut dibuktikan Bupati Tamba dengan menyerahkan langsung bantuan dana sebesar Rp.15 Juta saat mengunjungi Ekowisata Taman Gumi Banten Hutan Desa Pulukan, Minggu (8/10).
Bantuan tersebut bersumber dari hasil Tournament Charity Jembrana Bahagia yang telah sukses diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Jembrana pada (9/9/2023) lalu untuk membangun MCK di Kawasan Ekowisata Taman Gumi Banten Hutan Desa Pulukan.
Dalam sambutanya Bupati I Nengah Tamba menyampaikan kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Pulukan serta masyarakat Desa Pulukan agar betul-betul menjaga hutan dengan baik.
“Melestarikan hutan itu berfungsi untuk membendung air terlebih kedepan kita akan mengalami pemanasan global, disini dengan giatnya masyarakat melakukan penghijauan otomatis air itu bisa terjaga,” ucapnya.
Hal yang sama juga ditekankan Bupati Tamba Kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Giri Amerta saat memantau pembangunan pelinggih di kawasan hutan Giri Puti yang terletak di Banjar Yeh Buah, Desa Yehembang Kauh.
“Kita jaga dan lestarikan hutan kita, serta masyarakat disekitar agar diedukasi tentang pengetahuan bagaimana pentingnya menjaga hutan menjaga alam ini,” ujar Tamba.
Lebih lanjut, dalam menyongsong Jembrama Emas 2026 Bupati Tamba menyampaikan hal ini merupakan bagian dari komitmen membangun dan memperkuat ekosistem.
“Tentu ini menjadi barang yang sangat mahal hutan kita ini, nanti pada saatnya ditahun 2026, 2027 inilah yang akan dikunjungi wisatawan karena kita kembali ke back to nature (kembali ke alam) konsep wisata kedepan, dan kita miliki itu,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Desa Pulukan I Wayan Armawa menjelaskan, Ekowisata Taman Gumi Banten Hutan Desa Pulukan merupakan hutan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
“Konsep yang kita bangun untuk mengembangkan wisata agro adalah hutan itu biar tetap alami namun hasilnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat pulukan pada khususnya dan Jembrana pada umumnya,” ungkapnya.
Ia mengatakan telah menanam ribuan bibit pohon buah-buahan bebagai jenis yang mana hasil panen yang didapat nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat Desa Pulukan.
“Kita sudah menanam seribu bibit pohon durian jenis kane, musang king, bawor, duri hitam, beberapa bibit ada yang sudah besar dan ada manggis, pala juga ada di wilayah hutan Desa Pulukan ini,” ucap Armawa.
Dilain sisi Kepala Desa Yehembang Kauh I Komang Darmawan mengatakan Kawasan hutan Giri Putri merupakan kawasan wisata hutan yang dikenal dengan hutan belajar.
“Hutan belajar ini dibentuk karena adanya krisis pengetahuan tentang hutan, sudah banyak siswa/siswi sekolah dari tingkat SD sampai dengan Universitas mengunjungi tempat ini,” ungkapnya.
Pihaknya berharap kawasan Hutan Giri Putri yang merupakan perpustakaan alam agar dijaga kelestarianya untuk memberikan pemahaman pada masyarakat tentang kesadaran untuk saling menjaga hutan.
“Saya harap kedepan keberlanjutan Hutan Belajar ini agar dapat lebih berkembang, karena selain menjaga kelangsungan hidup manusia, hutan juga menjadi habitat bagi tanaman maupun binatang endemik Jembrana,” pungkas Darmawan.
(Gusti Ayu)