DEWATA POST | Balapulang, Tegal – Setelah menunggu puluhan tahun, akhirnya mimpi dan harapan warga desa Kaliwungu kecamatan Balapulang memiliki jembatan gantung di wilayahnya terwujud. Jembatan gantung ini dibangun di atas Sungai Gintung yang membelah dua desa, yakni desa Kaliwungu dan Cenggini, keduanya berada di kecamatan Balapulang kabupaten Tegal.
“Ketika saya dapat informasi dari Pak Dandim bahwa akan dibangun jembatan gantung di desa saya, rasanya seperti mimpi, karena sejak puluhan tahun silam masyarakat melalui pemerintah desa sudah sering mengajukan proposal ke pemerintah daerah untuk memiliki jembatan gantung belum mendapat respon,” ungkap Kepala Desa Kaliwungu Ahmad Khusen kepada awak media, Jumat (12/07) siang.
Kedatangan Pangdam beserta jajaran ke kabuoaten Tegal adalah untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan jembatan gantung di dua lokasi melalui karya bhakti TMMD yang diharapkan dapat memperpendek jarak dan waktu tempuh yang relatif lebih cepat, yakni jembatan gantung yang menghubungkan desa Kaliwungu dan Cenggini di kecamatan Balapulang dan satunya jembatan gantung yang menghubungkan desa Wanasari dan Margasari di kecamatan Margasari.
Peletakan batu pertama pembangunan jembatan penghubung dengan model gantung di desa Kaliwungu dilakukan oleh Panglima Kodam IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Dedy Suryadi, setelah sebelumnya Pangdam juga telah meresmikan pembangunan jembatan Gantung Pedukuhan Karangsari Desa Wotgalih kecamatan Jatinegara yang menghubungkan dengan desa Banjaragung kecamatan Warureja kabupaten Tegal.
Hadir dalam acara peletakan batu pertama di desa Kaliwungu diantaranya Dandim 0712 Tegal Letkol Inf. Suratman, Pj Bupati Tegal Agusyarsyah, Plt camat Balapulang Sihabudin, sejumlah pejabat tinggi TNI Kodam, Korem, Brigief 4 Dewaratna, Lanal, Sat Radar dan Kapolsek Balapulang AKP Heri Suroyo.
Dengan dibangunnya jembatan gantung tersebut menurut Sendy (sebutan akrab Kades Kaliwungu,red) tentunya dapat mempercepat jarak tempuh dan akan memudahkan akses transportasi warga kedua desa.
Menurut Warga setempat Mujahidin ( 35 ) biasanya untuk menjangkau desa Cenggini, warga harus menempuh jarak sekitar 5 sampai 6 kilometer. karena harus memutar hingga melewati dua desa, yakni desa Banjaranyar dan Batuagung.
(Herman Mo)