DEWATA POST | Kota Slawi – Puluhan pendemo dari Masyarakat Peduli Demokrasi (MPD) Kabupaten Tegal menggelar aksi unjuk rasa ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, mereka menuntut Ketua KPUD dan Bawaslu kabupaten Tegal mundur dari jabatannya, karena dinilai gagal tidak mampu memberikan sangsi kepada bawahannya, terkait isi rekaman yang diduga ada permainan yang dilakukan oknum anggota PPK dan Panwascam.
Unjuk rasa yang berkumpul di luar pagar kantor KPU Tegal melakukan orasi yang dikomandani Toipin dijaga ketat puluhan aparat Dalmas Polres Tegal. Dalam orasi di atas mobil yang ditujukan kepada Ketua KPU Himawan Tri Pratiwi dan Ketua Bawaslu Harpendi, Toipin dan para pendemo menuduh adanya permainan KPU yang terungkap lewat bocornya rekaman anatara Ketua KPU dengan oknum PPK dan Panwascam. Toipin juga menuntut agar keduanya bersedia mengundurkan diri dari jabatannya.
Saat berorasi, Toipin menegaskan bahwa mendasari peraturan bersama KPU Bawaslu dan DKPP Nomer 11,13 dan 1 tahun 2012 tentang Kode Etik Penyelenggaraan Pemilu yang bersifat mengikat, maka wajib dipatuhi oleh anggota KPU dan Bawaslu beserta jajarannya.
Namun menurut Toipin, situasi yang berkembang di masyarakat saat ini tidak mencerminkan adanya prinsip kejujuran dan cenderung melanggar sumpah yang pernah diucapkan oleh penyelenggara pemilu, terlebih adanya bocoran beredarnya rekaman pengkondisian dalam tahapan pencalonan perseorangan ( independen,red ) yang dilakukan PPK dan Panwas Kecamatan yang konon atas perintah dan komado dari Ketua KPU.
Saat dilakukan mediasi dan audiensi di ruangan tertutup dengan perwakilan pendemo, Ketua KPU Kabupaten Tegal Himawan Tri Pratiwi menyanggah dan merasa keberatan dengan tuduhan para pendemo yang ditujukan kepada dirinya, bahwa rekaman yang beredar perlu diselidiki terlebih dahulu, karena menyangkut nama baik seseorang.
Ketua KPU juga menegaskan bahwa tuduhan Itu tidak mendasar dan terlalu tendensius yang sengaja diarahkan untuk mendeskreditkan KPU Beredarnya rekaman pembicaraan yang diduga oknum PPK dan Panwaslu merupakan tuduhan yang belum jelas dan perlu diklarifikasi terlebih dahulu, justru dirinya sedang mempelajari dan mencari sumber permasalahan siapa sebenarnya sosok yang ada dalam rekaman tersebut.
Saat jumpa pers dengan awak media, Himawan kembali memaparkan dan meluruskan kronologi permasalahan yang sebenarnya terjadi. Ketika dirinya ditanya wartawan apa tanggapan Ketua KPU merespon tuduhan dan desakan para pendemo agar dia (Ketua KPU red) dan Ketua Bawaslu mundur dari jabatannya, Himawan dengan lugas mengatakan, “NoComent,”…
(Herman Mo)