Akibatkan Jalan Rusak, Pembangunan Tambak di Yehembang di Protes

banner 120x600

JEMBRANA, DEWATA POST – Pembangunan tambak udang di pinggir pantai Yehembang, Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, sejak sebulan lalu mulai mendapat protes dari sejumlah pihak.

 

Pasalnya pembangunan tambak udang milik investor asal Jakarta dengan memanfaatkan lahan hak milik seluas hampir dua hektare tersebut, mulai merusak fasilitas umum, terutama akses jalan desa dan saluran irigasi subak.

 

Aktifitas truk yang keluar masuk lokasi mengangkut material proyek, meliputi tanah urug, pasir dan batu, membuat akses jalan di dua lokasi mengalami kerusakan. Diantaranya jalan subak di sebalah barat lokasi tambak dan jalan desa yang dirabat beton pada sisi timur.

Kondisi tersebut dikeluhkan warga sekitar. Mereka kuatir pihak investor tidak mau bertanggungjawab terkait kerusakan jalan tersebut. Warga juga kuatir jika terus dilewati kendaraan berat kerusakan akan semakin parah.

 

“Ini sebenarnya jalan kaplingan, tapi dirabat beton oleh desa. Takutnya nanti jalan rusak kalau terus dilewati truk, sekarang aja sudah mulai rusak. Takutnya manti tidak diperbaiki,” ujar salah satu warga yang enggan ditulis namanya, Minggu (26/2/2023).

 

Disamping akses jalan yang mengalami kerusakan, saluran irigasi subak di beberapa titik mulai menyempit akibat truk yang memuat pasir dan batu terperosok. Jika tidak diperbaiki menurut warga akan menghampat suplai air ke sawah-sawah petani.

 

Selain diprotes beberapa warga, pembangunan tambak tersebut juga dipertanyakan oleh salah satu penyanding. Pasalnya, penyanding tersebut merasa tidak pernah memberikan persetujuan sebagai penyanding, sehingga dirinya menyatakan berhak mengajukan keberatan atas pembangunan tambak tersebut.

Penyanding tersebut juga dengan tegas melarang aktifitas proyek, terutama truk pengangkut material proyek melintasi lahan dan jembatan. Mengingat jembatan yang menghubungkan jalan subak menuju lahan miliknya dibangun dengan menggunakan dana Sendiri bukan dari pemerintah.

 

“Pokoknya saya larang melewati tanah saya dan jembatan yang saya bagun dengan biaya sendiri karena saya tidak pernah memberikan persetujuan ssbagai penyanding,” Cetusnya kepada wartawan.

 

Untuk diketahui, pembangunan tambak udang tersebut sudah dimulai sejak sebulan lalu. Saat ini pengerjaannya masih pembuatan kolam-kolam dengan menggunakan dua unit alat berat. Sejumlah pekerja juga terlihat di lokasi proyek, seluruhnya berasal dari luar Jembrana.

 

Pihak penanggungjawab lapangan I Wayan Jana dikonfirmasi melalui telpon mengatakan, Bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak pemerintah Desa, terkait jalan yang rusak. Ia mengaku bahwa Sudah berkoordinasi dengan kepala desa.

 

“Saya sudah berkoordinasi dengan kepala desa terkait jalan yang dilalui kendaraan berat” Ujarnya saat di konfirmasi via Whatsaap, pada sabtu (25/2) malam.

 

Sementara itu, Perbekel Desa Yehembang I Made Semadi dikonfirmasi terkait akses keluar masuk kendaraan berat mengatakan, selama mereka memperbaiki gak masalah, toh demi ada impestasi dan tenaga kerja yang di rekrut nantinya.

 

“Kalo pembangunan tambak yang di sisi timur, milik bapak kevin memang kami stop sementara, karna sempat ada komplain dari pemilik lahan yang di lalui kendaraan berat, dan rencananya besok akan melakukan kesepakatan/perjanjian untuk penggunaan jalan desa sisi timur. Dan pihak pengelola agar bertanggung jawab bila jalan yang di lalui nanti rusak” Tutupnya.

 

Ditempat terpisah, jasa konsultan pembangunan tambak yang akrab di panggil pak waji mengatakan, pihaknya sudah kompem melalui pak wayan jana, jadi kalau dari masyarakat tidak ada, memang di kawatir kan, namun ketika jalan itu rusak, maka dari pihak penyuplai tanah urug segera membenahi jalan dengan menggunakan krokol. Dan jalan sisi barat juga sudah kami perbaiki menghabiskan delapan dump truk agar jalan bisa kembali dapat di lalui.

 

(Red)

banner 325x300banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 325x300