Kebocoran PAD Jembrana, Kepala BPKAD : Timbangan TPI Harus Digital

banner 120x600

Jembrana, Dewata Post – Sudah menjadi rahasia umum tentang kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jembrana di sektor Perikanan ini di sinyalir ada permainan pencataan yang di terima dari bawah.

 

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jembrana, Drs. I Komang Wiasa saat dijumpai Dewata Post di ruangan nya, kamis (16/2) menjelaskan, kunci dari kebocoran itu sebenarnya sudah di ketahui penyebab nya, “saat hasil tangkapan (ikan) turun dari perahu itu sebenar nya harus di timbang memakai Digital, namun di lapangan itu tidak di gunakan, jika menggunakan timbangan konvensional bisa jadi rentan di permainkan.” Ujarnya.

 

Pihak nya juga menyoroti pelelangan yang terjadi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) untuk dapat memonitoring para “belantik” saat membeli ikan.

“Juga para belantik ini saat mengambil ikan dia ngebon/bayar belakangan, menurut kami ini keliru, seharusnya sebelum transaksi para belantik ini harus deposit terlebih dahulu baru bisa ikut transaksi, ini sudah saya sampai kan ke Kadis Perikanan dengan Dirjen juga sudah saya sampaikan waktu itu.” Ungkap nya.

 

Kedepan pihak nya akan berupaya untuk menambal kebocoran PAD Jembrana khusus nya di bidang perikanan ini, dalam waktu dekat ini.

 

“Memang harus segera timbangan itu di Digitalisasi, karena di sana poin nya, saya sudah berkoordinasi dengan dirjen, direktur dan ka labuh saat kunjungan Mentri kelautan,” Tutup nya.

 

(Yus)

banner 325x300banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

banner 325x300