Jembrana, Dewata Post – Bupati I Nengah Tamba menegaskan bahwa revitalisasi pasar umum negara jalan terus, mengingat upaya revitalisasi ini sejatinya juga merupakan program dari pemerintah pusat.
Ia menyebutkan ada 20 Kabupaten/Kota di Indonesia pada tahun 2023 ini menerima bantuan revitalisasi pasar dari Pemerintah Pusat termasuk Kabupaten Jembrana.
Revitalisasi dianggap mendesak karena beberapa faktor. Tamba menyebut usia pasar yang sudah sangat tua berdiri sejak 1955 sehingga konstruksinya rentan roboh serta soal keamanan instalasi kelistrikan yang sering menjadi penyebab kebakaran.
Selain itu, trend konsumen sekarang disebutnya menyukai tempat berbelanja yang bersih dan moderen. Karena itu revitalisasi penting agar pasar umum negara tidak makin ditinggalkan namun tetap mempertahankan jati dirinya sebagai pasar rakyat.
Ia menyadari masih ada beberapa pedagang menolak rencana itu. tapi ia menegaskan revitalisasi akan tetap jalan, karena komitmen kabupaten Jembrana kedepan mau maju, naik kelas, sejajar sejajar dengan kabupaten lain.Sedangkan tahapan-tahapan persiapan pelaksanaan revitalisasi Pasar Umum Negara juga disebutnya sudah berjalan.
“Prioritas Saya saat ini adalah kesejahteraan masyarakat Jembrana. Jadi saya kesampingkan citra politik maupun kekhawatiran lainnya, “tegas Bupati.
Kelanjutan program revitalisasi pasar itu juga mendapat dukungan dari tokoh tokoh penyanding pasar saat sosialisasi dengan bupati Jembrana jumat malam (23/6) di rumah jabatan bupati Jembrana.
Seperti disampaikan Penyanding Pasar Umum Negara Bendesa Adat Lokasari, Kelurahan Loloan Timur I Nengah Mahadiarta mengatakan, dirinya sangat mendukung adanya revitalisasi Pasar Umum Negara. “Ini merupakan kesempatan yang sangat langka mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat untuk membangun Pasar Umum Negara. Saya yakin itu sangat sulit mendapatkannya, perlu keahlian melobi dan mempunyai relasi di pusat sehingga bantuan ini didapatkan langsung oleh bapak bupati,” katanya.
Dirinya berpesan kepada Dinas PU untuk memperbaiki saluran irigasi ke subak mertasari yang melewati pasar. “Anggota subak dengan swadaya sudah melakukan perbaikan dan pembersihan saluran irigasi tersebut. Kami mohon agar sgera diperbaiki, karena ini merupakan titipan permintaan dari anggota subak,” harapnya.
Sedangkan Ketua LPM kelurahan Dauhwaru I Ketut Wik Semarayasa , sangat mendukung revitalisasi pasar umum negara ini. “Ini merupakan usaha luar biasa bapak Bupati bersama para opd untuk menata pasar negara dan wajah kota . Tinggal meyakinkan lagi secara persuasif melalui mediasi, memberikan sosialisasi bagi mereka yang masih menolak. Dan kami dibawah siap membantu,” ujarnya.
Dukungan serupa juga disampaikan bendesa adat Pendem I Nengah Cantra. Membawahi wilayah adat penyanding, dirinya juga sangat mendukung revitalisasi pasar umum negara ini. Terlebih biayanya dibantu anggaran pusat akan sangat disayangkan revitalisasi sampai batal.
” Kami rasa tidak ada dari pihak kami yang menolak walaupun nanti ada riak riak dari masyarakat kami. Mari kita ajak berdiskusi mencari solusinya bersama. Karena pemerintah sudah hadir, diberikan tempat yang bagus dan tidak bayar (lokasi relokasi ),” ucapnya.
Disisi lain tokoh Loloan timur yang juga pemerhati budaya Musadat Johar mengaitkan kebijakan revitalisasi pasar negara hendaknya jangan dilepaskan dari bagaimana sejarah Jembrana dulu.
Menurutnya, dahulu sudah ada pembagian yang jelas akan zona wilayah yang membedakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi . Lokasi pasar negara sekarang tepat sebagai pusat ekonomi karena dulu dengan adanya kerajaan ditetapkan sebagai jalur pusat ekonomi . Sehingga trah pasar memang disitu.
” Ketika abad 16-17, Jembrana ini lebih maju dari kabupaten lainnya di Bali dengan tumbuhnya pusat – pusat ekonomi dan perdagangan.Dengan adanya revitalisasi ini saya sangat setuju sekali agar kejayaan ekonomi di Jembrana kembali jaya,”ungkapnya.
(Artini)