DEWATA POST | Tegal – Peletakan batu pertama pembangunan jembatan gantung yang melintas di atas Sungai Rambut di Desa BanjarAgung, kecamatan Warureja kabupaten Tegal dilakukan Pj Bupati Tegal Agustyarsyah sebagai tanda dimulainya pengerjaan, disusul Dandim 0712/Tegal Letkol ( Inf ) Suratman dan unsur Forkopimda lainnya, pada hari Rabu (29/05) siang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Karya Bhakti TNI Perdesaan yang dananya didukung APBD Kabupaten Tegal Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp520 juta. Total anggaran yang diperlukan untuk pembangunan prasarana penghubung ini menelan biaya lebih dari Rp2 miliar ditambah pendanaan dari corporate social responsibility ( CSR,red ) sejumlah BUMN dan BUMD dan pelaku usaha peduli.
Agustyarsyah menegaskan, pembangunan jembatan baru yang berdampingan dengan jembatan lama yang sudah tidak layak pakai ini sangat penting bagi peningkatan aksesibilitas transportasi warga dan memperkuat konektivitas antar wilayah.
Jembatan ini lanjut Pj Bupati, nantinya dapat memperlancar perangkutan hasil bumi, dan prasarana penghubung yang memadai yang memberikan manfaat besar bagi warga seperti meningkatnya akses pendidikan dan kesehatan.
“Keberadaan prasarana jembatan penghubung yang aman dan memadai sangat diperlukan warga, terutama pada kondisi kegawatdaruratan kesehatan, mencegah resiko kematian seperti ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi,” sambung Agustyarsyah.
Pada kesempatan tersebut Pj Bupati juga tak lupa menyampaikan penghargaan kepada Komandan Kodim 0712/ Tegal yang telah menginisiasi kerja kolaborasi pembangunan jembatan baru ini. Pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para donatur maupun pelaku usaha yang telah berpartisipasi turut membantu secara materiil dan nonmateriil terkait pembangunan fisik jembatan gantung ini.
Pj Bupati menyebut pihak yang turut berpartisipasi pada kegiatan ini diantaranya Perhutani, Bank Indonesia, BUMN, BUMD, komunitas otomotif, Real Estate Indonesia, komunitas otomotif hingga perseorangan pelaku usaha.
Sementara Komandan Kodim 0712/Tegal menjelaskan spesifikasi panjang jembatan gantung baru mencapai 65 meter dengan lebar dua meter. Adapun total biaya yang diperlukan mencapai Rp2,5 miliar. Terkait kebutuhan ini, selain didukung pendanaan program pemerintah daerah, pihaknya juga telah menjalin kerja sama pembiayaan dengan para donatur.
“Kegiatan ini kita lakukan dengan bergotong royong bersama masyarakat sehingga harapannya akan muncul kemanunggalan TNI bersama rakyat dan pemerintah daerah,” ujarnya. Lebih lanjut Dandim Suratman menegaskan bahwa jembatan gantung ini nantinya hanya boleh dilintasi pejalan kaki dan pengguna kendaraan roda dua.
Kepala Desa BanjarAgung Paidar Baktiarso menegaskan bahwa warga desanya siap bergotong royong untuk membantu penyelesaian pembangunan fisik jembatan gantung ini sampai selesai. “Kami atas nama warga berterima kasih kepada Pj Bupati Tegal, Dandim 0712 Tegal dan semua orang-orang baik yang telah menyisihkan hartanya untuk membantu pembangunan jembatan yang sangat vital untuk menunjang denyut roda perekonomian dan kepentingan warga dan masyarakat desa kami, ujarnya.
(Herman Mo)